Minggu, 20 Maret 2016

Jenis-Jenis Zat Adiktif


1. Zat adiktif
Zat adiktif adalah zat yang penggunaannya bisa menyebabkan ketergantungan fisik dan juga mengalami ketergantungan psikologis berkepanjangan (drug dependence). Yang masuk ke dalam golongan zat adiktif, diantaranya narkotika, yakni zat atau obat yang dapat berasal dari tanaman dan bukan dari tanaman, baik itu yang sintetik dan semisintetik yang dapat berakibat pada penurunan dan perubahan kesadaran, dapat mengurangi dan bahkan dapat menghilangkan rasa sakit, serta bisa menyebabkan ketergantungan.
a. Ganja
Ganja sering disebut juga mariyuana adalah salah satu zat adiktif narkoba yang masuk golongan kanabionoid. Ganja ini dibuat dari bahan seperti daun, biji, bunga, dan ranting muda dari tanaman mariyuana atau cannabis sativa yang dikeringkan.
Penyalahgunaan ganja dapat dilihat dari rasa gembira dan tertawa sendiri tanpa sebab yang jelas, lemah dan santai, sering bicara sendiri, menurunnya pengendalian diri, mengantuk serta menguap, tapi susah untuk tidur, mata terlihat merah dan badan menjadi kurus karena susah untuk makan. Dapat dilihat juga beberapa pertanda gejala yang muncul karena putus obat ganja, seperti sulit tidur, hiperaktif, dan nafsu makan hilang. Sedangkan tanda dari overdosis, seperti merasa ketakutan, tidak teraturnya denyut nadi, menurunnya daya pikir, tidak teraturnya napas, dan mengalami gangguan jiwa.
b. Opium
Jenis narkotika ini masuk ke dalam golongan opioida, sering disebut juga dengan istilah candu, heroin, morfin, atau putau. Opium ini berasal dari getah buah mentah pavaper sommiverum.
Penggunaan opium banyak dimanfaatkan untuk menghilangkan rasa yang disebabkan luka atau pada penderita kanker membantu untuk menghilangkan rasa nyeri. Opium ini dapat menyebabkan kecanduan jika digunakan dalam dosis berlebih, sehingga dapat mengakibatkan kematian. Jika pemakaiannya tidak sesuai aturan dapat menyebabkan rasa mengantuk, mengalami rasa gembira yang berlebih, sering bicara sendiri, lebih cenderung membuat kerusuhan, mengalami nafas yang berat serta terasa lemah, mengecilnya ukuran pupil mata, merasa mual, sulit BAB, dan kesulitan berpikir.
Bila obat ini diputus pemakaiannya, dapat menimbulkan beberapa hal seperti berikut: banyak menguap, kepala rasanya berat, hidung berair, mata basah, nafsu makan hilang, cepat lelah, kejang-kejang dan tubuh terasa menggigil. Jika penggunaannya tidak sesuai dosis yang dianjurkan atau melebihi dosis, dapat menyebabkan beberapa hal sebagai berikut: tertawa yang kurang wajar, kulit lembab, napas tersengal-sengal atau pendek, dan bisa menyebabkan kematian.
c. Kokain
Kokain merupakan salah satu jenis golongan narkotika. Kokain berasal dari ekstraksi daun erythroxylum coca atau daun tanaman koka. Zat ini dapat digunakan untuk pembius (anaestetik) dan mempunyai efek yang dapat merangsang jaringan otak sentral. Seseorang yang memakai zat ini akan mengalami bertambahnya detak jantung, suka bicara, rasa gembira yang dapat menyebabkan kegelisahan dan gaduh, nyeri pada perut, muntah, dan mual. Sama halnya dengan jenis narkotika yang lain, jika digunakan dalam dosis tertentu dapat menyebabkan kematian.
d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)
Zat penenang atau sedative hipnotika sering digunakan dalam dunia kedokteran, contoh obat ini yaitu pil KB dan magadon. Jika zat ini dipakai dalam dosis kecil berguna untuk menenangkan, namun jika digunakan dalam dosis banyak dapat menyebabkan pemakainnya tertidur.
Gejala yang timbul atas pemakaian obat ini adalah rasa gelisah, mengamuk dan kemudian mengantuk, malas, menurunnya daya pikir, lambatnya bicara dan tindakan. Bila sudah mengalami kecanduan dan pemakaiannya diputus maka akan memicu timbulnya gejala gelisah, sulit tidur, muntah, gemetar, berkeringat, kejang-kejang, naiknya tekanan darah, denyut nadi menjadi cepat.
Bila penggunanya overdosis, dapat menimbulkan gejala gelisah, turunnya kendali diri, banyak bicara namun tidak jelas, senang bertengkar, sempoyongan, napas menjadi lambat, turunnya kesadaran, pingsan, bahkan yang lebih berbahaya dapat menyebabkan kematian jika digunakan melebihi dosis tertentu.
e. Nikotin
Pada saat merokok, nikotin yang dihisap dapat menyebabkan denyut jantung dan tekanan darah menjadi meningkat, risiko terkena kanker paru-paru karena mempunyai sifat karsinogenik, kaki rapuh, melebarnya gelembung paru-paru atau emphysema, katarak, mempunyai risiko untuk terserang penyakit jantung koroner, gangguan kehamilan dan kemandulan.
f. Alkohol
Alkohol dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian dari sejumlah bahan, misalnya beras ketan, perasan anggur, dan singkong. Sudah cukup lama alkohol ini dikenal oleh masyarakat. Salah satu pemanfaatan alkohol digunakan untuk mensterilkan peralatan yang dipakai dalam kedokteran.
Gejala yang muncul atas penggunaan alkohol, yaitu rasa gembira, turunnya pengendalian diri, dan muka terlihat kemerahan. Bila seseorang sudah mengalami kecanduan minuman keras dan kemudian pemakaiannya dihentikan dapat menimbulkan gejala gemetar, kejang-kejang, muntah, sulit tidur, serta gangguan jiwa. Bila mengalami overdosis akan menyebabkan beberapa gejala seperti gelisah, tingkah laku yang kacau, turunnya kendali diri, suka bicara sendiri.
2. Psikotropika
Psikotropika sendiri merupakan zat atau obat, baik itu yang alamiah ataupun sintetik, tapi bukan narkotika yang berguna sebagai psikoaktif yang mempunyai pengaruh selektif dalam susunan syaraf pusat yang dapat menimbulkan perubahan khas aktivitas mental serta perilaku.
Hampir semua zat adiktif masuk dalam psikotropika, namun tidak semua psikotropika dapat menyebabkan ketergantungan. Berikut ini ada beberapa golongan psikotropika yang tidak menyebabkan kecanduan atau ketergantungan, seperti Lysergic Acid Diethylamide (LSD) dan amfetamin. Namun kedua golongan psikotropika ini sering disalahgunakan dan penyalahgunaan itu semakin meluas.
a. Lysergic Acid Diethylamide (LSD)
LSD adalah zat psikotropika yang dapat memicu timbulnya halusinasi atau mempunyai pandangan semu terhadap sesuatu benda yang kenyataanya tidak ada. Pemanfaatan zat ini sering digunakan untuk membantu pengobatan mereka yang mengalami sakit ingatan atau gangguan jiwa. Cara kerja dari zat ini adalah membuat otot-otot yang tegang menjadi rileks kembali. Biasanya obat ini sering disalahgunakan oleh mereka yang mengalami ketegangan jiwa dan frustasi.
b. Amfetamin
Sering sekali kita mendengar pemberitaan yang ada di media massa terkait dengan penjualan barang-barang yang dilarang, contohnya shabu dan ekstasi. Shabu dan ekstasi dihasilkan dari sintetis zat kimia dan sering disebut dengan amfetamin.
Dapat kita simpulkan zat psikotropika dari shabu dan ekstasi bukan berasal dari tanaman tetapi dari hasil sintetis. Beberapa gejala yang dapat timbul dari pemakaian zat-zat tersebut, seperti percaya diri, siaga, euphoria atau perasaan gembira yang berlebihan, tidak mudah capek, tidak mempunyai nafsu makan, banyak bicara, berdebar-debar, menurunnya tekanan darah, dan napas menjadi cepat.
 Gejala-gejala yang dapat timbul jika mengalami overdosis, seperti jantung menjadi berdebar-debar, mengamuk, panik, naiknya tekanan darah, paranoid, pendarahan otak, kejang, suhu tubuh tinggi, ujung-ujung saraf rusak, dan bisa menyebabkan kematian. Bila sudah mengalami kecanduan, dan pemakaiannya dihentikan dapat menyebabkan beberapa gejala seperti: apatis, lesu, tidur berlebih, cepat tersinggung, depresi.

Cerita Legenda Roro Jonggrang

Alkisah pada zaman dahulu kala, berdiri sebuah kerajaan yang sangat besar yang bernama Prambanan. Rakyat Prambanan sangat damai dan makmur di bawah kepemimpinan raja yang bernama Prabu Baka. Kerajaan-kerajaan kecil di wilayah sekitar Prambanan juga sangat tunduk dan menghormati kepemimpinan Prabu Baka.

Sementara itu di lain tempat, ada satu kerajaan yang tak kalah besarnya dengan kerajaan Prambanan, yakni kerajaan Pengging. Kerajaan tersebut terkenal sangat arogan dan ingin selalu memperluas wilayah kekuasaanya. Kerajaan Pengging mempunyai seorang ksatria sakti yang bernama Bondowoso. Dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung, sehingga Bondowoso terkenal dengan sebutan Bandung Bondowoso. Selain mempunyai senjata yang sakti, Bandung Bondowoso juga mempunyai bala tentara berupa Jin. Bala tentara tersebut yang digunakan Bandung Bondowoso untuk membantunya untuk menyerang kerajaan lain dan memenuhi segala keinginannya.

Hingga Suatu ketika, Raja Pengging yang arogan memanggil Bandung Bondowoso. Raja Pengging itu kemudian memerintahkan Bandung Bondowoso untuk menyerang Kerajaan Prambanan. Keesokan harinya Bandung Bondowoso memanggil balatentaranya yang berupa Jin untuk berkumpul, dan langsung berangkat ke Kerajaan Prambanan.

Setibanya di Prambanan, mereka langsung menyerbu masuk ke dalam istana Prambanan. Prabu Baka dan pasukannya kalang kabut, karena mereka kurang persiapan. Akhirnya Bandung Bondowoso berhasil menduduki Kerajaan Prambanan, dan Prabu Baka tewas karena terkena senjata Bandung Bondowoso.

Kemenangan Bandung Bondowoso dan pasukannya disambut gembira oleh Raja Pengging. Kemudian Raja Pengging pun mengamanatkan Bandung Bondowoso untuk menempati Istana Prambanan dan mengurus segala isinya,termasuk keluarga Prabu Baka.

Pada saat Bandung Bondowoso tinggal di Istana Kerajaan Prambanan, dia melihat seorang wanita yang sangat cantik jelita. Wanita tersebut adalah Roro Jonggrang, putri dari Prabu Baka. Saat melihat Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso mulai jatuh hati. Dengan tanpa berpikir panjang lagi, Bandung Bondowoso langsung memanggil dan melamar Roro Jonggrang.

“Wahai Roro Jonggrang, bersediakah seandainya dikau menjadi permaisuriku?”, Tanya Bandung Bondowoso pada Roro Jonggrang.

Mendengar pertanyaan dari Bandung Bondowoso tersebut, Roro Jonggrang hanya terdiam dan kelihatan bingung. Sebenarnya dia sangat membenci Bandung Bondowoso, karena telah membunuh ayahnya yang sangat dicintainya. Tetapi di sisi lain, Roro Jonggrang merasa takut menolak lamaran Bandung Bondowoso. Akhirnya setelah berfikir sejenak, Roro Jonggrang pun menemukan satu cara supaya Bandung Bondowoso tidak jadi menikahinya.

“Baiklah,aku menerima lamaranmu. Tetapi setelah kamu memenuhi satu syarat dariku”,jawab Roro Jonggrang.

“Apakah syaratmu itu Roro Jonggrang?”, Tanya Bandung Bandawasa.

“Buatkan aku seribu candi dan dua buah sumur dalam waktu satu malam”, Jawab Roro Jonggrang.

Mendengar syarat yang diajukan Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso pun langsung menyetujuinya. Dia merasa bahwa itu adalah syarat yang sangat mudah baginya, karena Bandung Bondowoso mempunyai balatentara Jin yang sangat banyak.

Pada malam harinya, Bandung Bandawasa mulai mengumpulkan balatentaranya. Dalam waktu sekejap, balatentara yang berupa Jin tersebut datang. Setelah mendengar perintah dari Bandung Bondowoso, para balatentara itu langsung membangun candi dan sumur dengan sangat cepat.

Roro Jonggrang yang menyaksikan pembangunan candi mulai gelisah dan ketakutan, karena dalam dua per tiga malam, tinggal tiga buah candi dan sebuah sumur saja yang belum mereka selesaikan.

Roro Jonggrang kemudian berpikir keras, mencari cara supaya Bandung Bondowoso tidak dapat memenuhi persyaratannya.

Setelah berpikir keras, Roro Jonggrang akhirnya menemukan jalan keluar. Dia akan membuat suasana menjadi seperti pagi,sehingga para Jin tersebut menghentikan pembuatan candi.

Roro Jonggrang segera memanggil semua dayang-dayang yang ada di istana. Dayang-dayang tersebut diberi tugas Roro Jonggrang untuk membakar jerami, membunyikan lesung, serta menaburkan bunga yang berbau semerbak mewangi.

Mendengar perintah dari Roro Jonggrang, dayang-dayang segera membakar jerami. Tak lama kemudian langit tampak kemerah merahan, dan lesung pun mulai dibunyikan. Bau harum bunga yang disebar mulai tercium, dan ayam pun mulai berkokok.

Melihat langit memerah, bunyi lesung, dan bau harumnya bunga tersebut, maka balatentara Bandung Bondowoso mulai pergi meninggalkan pekerjaannya. Mereka pikir hari sudah mulai pagi, dan mereka pun harus pergi.

Melihat Balatentaranya pergi, Bandung Bondowoso berteriak: “Hai balatentaraku, hari belum pagi. Kembalilah untuk menyelesaikan pembangunan candi ini !!!”

Para Jin tersebut tetap pergi, dan tidak menghiraukan teriakan Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso pun merasa sangat kesal, dan akhirnya menyelesaikan pembangunan candi yang tersisa. Namun sungguh sial, belum selesai pembangunan candi tersebut, pagi sudah datang. Bandung Bondowoso pun gagal memenuhi syarat dari Roro Jonggrang.

Mengetahui kegagalan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang lalu menghampiri Bandung Bondowoso. “Kamu gagal memenuhi syarat dariku, Bandung Bondowoso”, kata Roro Jonggrang.

Mendengar kata Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso sangat marah. Dengan nada sangat keras, Bandung Bondowoso berkata: “Kau curang Roro Jonggrang. Sebenarnya engkaulah yang menggagalkan pembangunan seribu candi ini. Oleh karena itu, Engkau aku kutuk menjadi arca yang ada di dalam candi yang keseribu !”

Berkat kesaktian Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang berubah menjadi arca/patung. Wujud arca tersebut hingga kini dapat disaksikan di dalam kompleks candi Prambanan, dan nama candi tersebut dikenal dengan nama candi Roro Jonggrang. Sementara candi-candi yang berada di sekitarnya disebut dengan Candi Sewu atau Candi Seribu.

Lirik dan Makna Lagu Tak Lekang Oleh Waktu - Kerispatih

seputih cinta ini ingin kulukiskan didasar hatiku
kesetiaan janjiku untuk pertahankan kasihku padamu
bukalah mata hati
ku masih cumbui bayang dirimu didalam mimpi
yang mungkin takkan pernah membawahmu digengamku

reff;
dirimu dihatiku tak lekang oleh waktu 
meski kau bukan miliku 
intan permata yang tak pudar 
tetap bersinar mengusik kesepian jiwaku
kucoba memahami
bimbangnya nurani tuk pastikan semua
takkan ku ingkari
terlalu banyak cinta yang mengisi datang dan pergi
namun takkan pernah bisa
lenyapkanmu dibenakmu


Makna:
Maksud dari lagu "tak lekang oleh waktu" yang dinyanyikan oleh kerispatih ialah kisah percintaan yang tidak akan berakhir. Rasa cinta yang selalu ada meskipun banyak tantangan yang menerpa. Berharap bisa bertemu dalam mimpi pula. Meskipun sudah berkali-kali mencintai orang lain, akan tetapi cinta tersebut tak pernah hilang dari pikirannya.

Lagu ini menceritakan tetang kisah percintaan. Seorang pria begitu mencintai kekasihnya. Meskipun pria tersebut menyadari bahwa dia berbeda dengan kekasihnya. Kekasihnya sungguh mapan dalam hidupnya. Sedangkan dirinya biasa saja. Meskipun begitu, kekasihnya mencintainya apa adanya tanpa melihat status pria seperti apa. Akan tetapi rasa cinta mereka berdua tidak direstui oleh orang tua dari wanita. Karena orang tuanya melihat pria hanya dari segi materil saja.Hinnga sampai suatu hari, wanita tersebut mengajak kekasihnya ke rumah. Tapi bukannya disambut dengan ramah tamah oleh kedua orang tuanya, pria tersebut dimarahi dan disuruh untuk memutuskan hubungannya dengan anaknya. Mereka dilarang bertemu oleh orang tua dari wanita. Sampai suatu hari, wanita mencoba kabur dari rumah dan ingin bertemu dengan kekasihnya. Ternyata orang tua wanita tersebut mengetahui dan menjemput paksa anaknya dari rumah si pria. Wanita tersebut mengalami stress berat hingga sampai suatu hari akhirnya orang tua dari wanita tersebut merelakan anaknya untuk mencintai si pria.